Minggu, 19 Mei 2013
Urgensi Sholat
Oleh: Muhammad Noer
Shalat adalah salah
satu kewajiban kaum muslimin selain dari kewajiban-kewajiban yang lain. Shalat menjadi
rukun islam yang kedua setelah kita bersahadat, bersaksi bahwa tidak ada Illah
yang berhak disembah kecuali Allah SWT dan Muhammad adalah utusan Allah. Shalat
sangat penting bagi manusia. Saking pentingnya Allah SWT memerintahkan Nabi SAW
untuk Isra’ dan Mi’raj untuk menerima perintah shalat. Tidak seperti
kewajiban-kewajiban yang lain, Allah SWT sendiri yang memerintahkan Nabi
Muhammad dan kaumnya untuk melaksanakan shalat tanpa melalui perantara malaikat-malaikat
NYA.
Sering kali kita
dengar, bahwa shalat menjadi tiang agama. Apabila muslim tersebut istiqomah dalam
sholatnya, maka pondasi yang menjadi tiang pada diri muslim tersebut akan
kokoh. Namun begitupun sebaliknya, jika seorang muslim tersebut kurang menjaga
shalatnya maka rapuh pula pondasi keimanan pada dirinya. Sebagaimana Rasulullah
SAW bersabda:
“Shalat
adalah tiang agama. Barang siapa yang menegakkan shalat,maka berarti ia
menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkan shalat berarti ia
merobohkan agama”. (HR. Bukhari Muslim)
Hadits
di atas merupakan suatu rujukan bahwa tegak dan tidaknya agama Islam pada diri
seorang muslim tergantung pada keistiqamahan seorang hamba dalam melaksanakan
shalatnya. Shalat tidak hanya dimaknai sebatas kewajiban, tetapi juga merupakan
suatu kebutuhan manusia. Dapat kita ibaratkan bahwa jasmani manusia membutuhkan
makan, minum dan lain sebagainya untuk tetap hidup, begitupun ruh / rohani
manusia butuh shalat dan amalan-amalan lainnya untuk tetap terjaga.
Selain
itu shalat adalah amalan yang pertama kali dihisab pada hari kiamat nanti. Shalatlah
yang akan menjadi tolak ukur keberuntungan kita. Apabila Shalatnya baik, maka
dia akan mendapat keselamatan namun apabila shalatnya tidak baik maka dia
termasuk orang yang merugi. Seperti Sabda Nabi Muhammad SAW:
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda,
“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah
shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan
keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada
yang kurang dari shalat wajibnya, Allah swt. mengatakan,’Lihatlah apakah pada
hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan
menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti
itu.”(HR. at-Tirmidzi).
Nah sekarang jelas
lah bahwa shalat sangat penting bagi kaum muslimin. Shalat adalah hak Allah
untuk kita ibadahi dengan tanpa menyekutukannya. Shalat juga sebagai pembeda
antara kita (kaum muslimin) dengan kaum kafir. Dan merupakan sebagai sebuah ciri
dari umat islam.
"Batas antara seseorang dengan kekufuran adalah meninggalkan
shalat. (HR. Muslim)
Juga dalam riwayat lain disebutkan bahwa:
"Perjanjian antara kita dengan mereka adalah shalat, maka
barangsiapa yang meninggalkan berarti ia kafir." (HR- Nasa'i, Tirmidzi dan
Ahmad).
Shalat juga bisa sebagai
medan jihad kita mengalahkan hawa nafsu. Karena jihad yang paling besar
sebenarnya melawan hawa nafsu kita, mengenyampingkan urusan dunia saat
terdengar adzan dan segera mendatangi seruan tersebut. Seperti kata seorang
sahabat Rasulullah SAW:
Tidakkah
engkau tahu anakku,
segala
uzur telah dihapus dg firmanNya:
“Berangkatlah
kamu baik dalam keadaan ringan ataupun berat!”
(QS.
At- Taubah: 41)
-Abu
Ayyub AlAnshari RA-
Bahkan kewajiban shalat
pun diberikan kepada orang yang cacat fisiknya (buta). Bahkan selama orang
tersebut masih bisa mendengar adzan, dan dalam keadaan sadar.
Dari Abu Hurairah
ra., dia berkata, “Telah datang kepada Nabi seorang laki-laki buta, dia
berkata,`Wahai Rasulullah saya tidak memiliki penuntun yg
bisa menuntun saya ke mesjid’. Orang tadi memohon kepada Rasulullah agar
memberi keringanan untuknya sehingga ia shalat di rumahnya, maka beliau pun
memberikan izin untuknya. Tetapi tatkala orang itu mau pergi beliau memanggilnya
dan bertanya, `Apakah kamu mendengar adzan shalat?’. Dia jawab, `Ya’. Beliau
bersabda, `Kalau begitu datangilah (panggilan shalat itu)’ (HR. Muslim)
Ibnu Qudamah berkata dalam Al Mugni 2/130, “Kalau Nabi ShallallaHu
`alaiHi wa sallam saja tidak memberi keringanan kepada orang buta yang tidak
ada penuntun baginya maka selainnya tentu lebih utama”.
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu
dan sembahlah olehmu akan Tuhanmu serta berbuatlah kebajikan agar kamu
memperoleh kemenangan”. (QS. Al-Haj, ayat 77).
Wallohu ‘alam bis showab….
Semoga bermanfaat….
Author: Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →
Related Posts:
Islam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments: