Jumat, 24 Mei 2013
Hipertensi dan Diet penanganannya
Pengertian
Tekanan darah yang mengalami peningkatan untuk jangka waktu
yang lama dan diukur lebih dari 1 kali (National Institute Of Health. 2005) ditandai
dengan sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg (LIPI, 2009).
Etiologi:
- Pola makan tinggi lemak dan oksidasi LDL à plak di pembuluh darah à foam cell à pembuluh darah menyempit à tekanan darah naik à hipertensi
- Tumor di RAA sistem à angiotensin I, II, dan aldosteron à retensi Na dan cairan à cardiac output meningkat à tekanan darah naik
- Konsumsi diet tinggi Na à retensi cairan à cardiac output meningkat à tekanan darah naik
- Oksidatif stres meningkat à sitokine/inflammatory mediator keluar à produksi NO rendah à vasokonstriksi à tekanan darah naik
Faktor resiko hipertensi:
umur
|
semakin
bertambah umur, maka elastisitas arteri menurun
|
jenis
kelamin
|
jenis
kelamin laki-laki memiliki risiko lebih tinggi daripada wanita untuk terkena
hipertensi karena wanita memiliki hormon esterogen yang merupakan salah satu
mediator vasodilatasi. Tetapi, jika wanita telah memasuki masa menopause
dimana kadar esterogen tubuhnya menurun maka risiko hipertensinya akan sama
besar dengan laki-laki.
|
riwayat
keluarga
|
riwayat keluarga dekat yang menderita hipertensi
(faktor keturunan) juga mempertinggi risiko terkena hipertensi terutama pada
hipertensi primer. Keluarga yang memiliki hipertensi dan penyakit jantung
meningkatkan risiko hipertensi 2-5 kali lipat
|
merokok
|
kandungan
nikotin dan karbon monoksida
yang terdapat pada aliran darah menyebabkan kerusakan endotel, sehingga muncul
aterosklerosis dan timbulnya hipertensi
|
konsumsi
garam
|
natrium
meningkat menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, karena menarik cairan diluar
sel agar tidak keluar, sehingga akan meningkatkan volume dan tekanan darah.
|
konsumsi
lemak jenuh
|
lemak
jenuh menyebabkan atherosklerosis
|
konsumsi
alkohol
|
alcohol meningkatkan kadar kortisol yang mnyebabkan peningkatan volume darah dan
kekentalan darah
|
obesitas
|
pada obesitas,
curah jantung dan sirkulasi darah meningkat sedangkan tahanan perifer turun.
Ditambah dengan kegemaran makan makanan berlemak
|
Kurang
olahraga
|
dengan
berolahraga, maka tahanan perifer dapat diturunkan
|
stress
|
stress
memacu kelenjar adrenal melepas hormone adrenalin yang menyebabkan jantung
berdenyut cepat sehingga tekanan darah turut meningkat
|
estrogen
|
(Sugiharto, 2007 + brainstorming)
Factor predisposisi
berhubungan dengan gaya hidup
konsumsi kalium dan kalsium yang rendah à meningkatkan risiko hipertensi. Hal
tersebut dikarenakan intake kalium yang rendah memiliki korelasi terbalik
dengan tekanan darah, yang mana semakin rendah intake
kalium, semakin tinggi sensitivitas tubuh terhadap natrium, sehingga
retensi garam dan air cenderung meningkat sehingga tekanan darah akan tinggi.
Sedangkan rendahnya konsumsi kalsium akan menyebabkan
pembuluh darah cenderung konstriksi karena kalsium memiliki peranan sebagai
salah satu vasodilator (Waeber, 2007)
Tanda dan gejala hipertensi:
Perjalanan penyakit hipertensi sangat
perlahan. Penderita hipertensi mungkin tidak menunjukkan gejala selama
bertahun-tahun. Masa laten ini menyelubungi perkembangan penyakit sampai terjadi kerusakan organ yang bermakna. Bila
terdapat gejala biasanya bersifat bersifat tidak spesifik, misalnya sakit
kepala atau pusing. Gejala lain yang sering ditemukan adalah epistaksis, mudah
marah, telinga berdengung, rasa berat ditengkuk, sukar tidur, dan mata
berkunang kunang
(Brunner
& Suddarth, 2001 ; Julius, 2008 ; dan Rusdi, 2009 dalam Hasibuan, 2011).
Klasifikasi
hipertensi :
Tekanan darah digolongkan dalam 4 range, yaitu:
Klasifikasi
|
Sistolik
(mmHg)
|
Diastolik
(mmHg)
|
· Normal
|
<120
|
<80
|
· Pre-hipertension
|
120-139
|
80-89
|
· Stage-1 Hipertension
|
140-159
|
90-99
|
· Stage-2 Hipertension
|
≥160
|
≥100
|
(Hogan, 2007; Couch, 2008)
Jenis
Hipertensi
- Hipertensi Primer (terjadi pada 90-95% kasus hipertensi)
- Penyebabnya tidak diketahui. Biasanya kombinasi lingkungan atau kebiasaan dan genetik. Biasanya diawali dengan inflamasi vaskular dan selanjutnya menyebabkan hipertensi (Mahan, 2008).
- Hipertensi sekunder (terjadi pada 5% kasus hipertensi:
- Hipertensi ini muncul disebabkan oleh penyakit lain. Biasanya penyakit yang darah berhubungan dengan endokrin. Hipertensi ini lebih bisa dimanagemen (Mahan, 2008). Penyebabnya dapat karena penggunaan esterogen, penyakit ginjal, kelebihan berat badan, kelebihan kolesterol (dislipidemia), dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan (Sutrisno, 2008).
Hipertensi sekunder dibagi lagi menjadi :
Accelerate
H
|
hipertensi
yang progresif dengan vascular funduscopic tanpa papilledema
|
Borderline H
|
kadang tekanan darah normal, kadang tinggi
|
Goldblatt
H
|
disebabkan
dari eksperimen Goldblatt kidney
|
Labile H
|
sama
seperti boderline H (kadang tekanan darah normal, kadang tinggi)
|
Malignant
H
|
tingkatan
hipertensi parah dengan papilledema dari ocular fundus dan vascular
hemorrhagic lession, penebalan arteri, hipertrofi serambi kiri, dan prognosis
yang lemah
|
Ocular H
|
peningkatan
tekanan tekanan intraocular yang persisten, merupakan penyebab lain dari glaucoma
|
Portal H
|
peningkatan
tekanan darah yang abnormal pada sirkulasi portal
|
Pulmonary
H
|
peningkatan
tekanan darah yang abnormal pada sirkulasi pulmonar
|
Renal H
|
terkait
dengan penyakit ginjal dengan faktor dari parenchymatous ischemia
|
Renovaskular
H
|
disebabkan
oleh penyakit oklusif dari arteri renal
|
Systemic
venous H
|
peningkatan
tekanan pada vena sistemik(Dorland, 2007)
|
- Malignant hypertension
- Yaitu tekanan darah tinggi yang berkembang dengan cepat dan mendadak dan dapat menyebabkan beberapa jenis kerusakan organ. Ini termasuk salah satu jenis hipertensi yang langka. Biasanya mendadak tekanan darah nya lebih dari atau diatas 180/120. Salah satunya penyebabnya adalah terdapat tumor pada kelenjar adrenal, penggunaan pil KB dan penggunaan obat terlarang (kokain)
- Pre hypertension
- Yaitu tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 120 dan atau tekanan darah diastolic lebih besar atau sama dengan 80. Ini adalah katagori baru yang mencerminkan kekhawatiran tentang peningkatan risiko penyakit jantung bahkan dengan tekanan darah yang sedikit meningkat.
Komplikasi akibat
hipertensi
- Jantung menyebabkan Infark Myocardium yang dapat terjadi karena arteri korone yang arterosklerotik tidak dapat menyuplai darah yang kaya akan oksigen ke myocardium atau apabila terbentuk thrombus yang menghambat aliran darah melalui arteri koroner
- Otak menyebabkan stroke karena pendarahan tekanan tinggi di otak atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh darah non-otak yang terpajan tekanan tinggi.
- Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan yang tinggi pada kapier-kapiler ginjal yaitu glomerulus
- Enselophati dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna atau hipertensi yang meningkat secara cepat (Rahmayanti, Ervina M. 2009).
Diet
rendah garam
Diet untuk Hipertensi yang pada umumnya digunakan di Rumah Sakit
- Tujuan:
- Membantu menghilangkan retensi garam/ air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
- Syarat:
- cukup energi
- cukup protein
- cukup mineral dan vitamin
- bentuk makanan disesuaikan
- besar natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam/ air dan hipertensi.
- Macam dan indikasi
Jenis diet RG
|
Jumlah
natrium (mg)
|
Tambahan
garam (sdt)
|
indikasi
|
RG I
|
200-400
|
-
|
Edema, asites
dan hipertensi berat
|
RG II
|
600-800
|
½
|
Edema,
asites, hipertensi sedang
|
RG III
|
1000-1200
|
1
|
Edema
dan/atau hipertensi ringan
|
Diet
preeklamsia
Diet untuk Hipertensi yang pada umumnya digunakan di Rumah
Sakit untuk ibu hamil:
- Tujuan:
- menormalkan tekanan darah,
- mencapai dan mempertahnkan status gizi normal,
- mencegah atau mengurangi retensi garam atau air, dan
- menjaga berat badan
- Syarat :
- energi dan zat gizi cukup,
- diberikan berangsur-angsur,
- pemberian garam tergantung berat ringannya retensi air,
- protein tinggi 1,5-2,
- lemak sedang,
- vitamin cukup,
- mineral cukup,
- bentuk makanan disesuaikan
Diet hipertensi disertai
komplikasi dengan penyakit lain:
1. Diet
rendah kolesterol
Tujuannya
untuk mengurangi intake kolesterol berlebih, karena kolesterol sebenarnya sudah
disintesa di hati dalam tubuh manusia dan selain itu juga diperoleh dari
makanan, sehingga konsumsinya perlu dibatasi agar tidak menumpuk di dalam darah
yang berakibat viskositas darah makin tinggi
2. Diet
tinggi serat
- Tujuannya untuk memberikan makanan tinggi serat sehingga melancarkan peristaltic usus agar defekasi menjadi lancar.
- Syarat dari diet tinggi serat à 30-50 gr/hari (Almatsier, 2004). Terdapat 2 jenis serat, serat kasar dan serat halus. Serat kasar mengikat kolesterol dan asam empedu lalu membuangnya bersama kotoran. Hal ini dicapai jika mengkonsumsi serat kasar cukup tinggi ( 1 g serat dpt menurunkan LDL 2,2 mg/dl ) (Mayo, 2003). Contoh sumber serat dari buah tomat, apel, jeruk, dan belimbing
3. Diet rendah kalori
Ditujukan pada pasien obesitas/overweight karena obesitas beresiko tinggi terkena hipertensi dan orang dengan umur lebih dari 40 tahun.
- Syarat :
- Asupan kalori dikurangi 25% dari kebutuhan energy atau +500 kkal untuk penurunan 500 gram / 0,5 kg BB per minggu, menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi serta aktifitas olahraga ringan. (Universitas Sumatera Utara, 2010)
4. Diet lain :
- mediterania diet: prinsipnyaà konsumsi etanol yang sedang, tinggi konsumsi biji-bijian, tinggi konsumsi sereal (termasuk Roti), tinggi konsumsi buah dan sayur, rendah konsumsi daging dan produk olahan daging, konsumsi susu dan hasil olahan yang sedang
- vegetarian diet: prinsipnyaà mengurang aneka produk dagingmeningkatkan konsumsi buah, sayur, kacang-kacangan, dan sereal.
- Japanese diet à sebuah diet yang berasal dari jepang yang sangat tradisional di jepang. Diet ini rendah di lemak, dan gula. Kemudian kacang kedelai, rumput laut, ikan mentah.
- TLC (Therapeutic Lifestyle Changes) dibuat oleh National Institutes of Health’s National Cholesterol Education Program dan didukung oleh American Heart Association à Intinya adalah mengurangi lemak (terutama lemak jenuh), membatasi makanan berkolesterol, mendapatkan banyak serat.
- Pengertian
- Tujuan dan manfaat
Mencegah dan mengontrol
tekanan darah tinggi (Mc
Clleland, 2005)
Manfaat DASH diet :
- Mempermudah pasien dalam menurunkan intake low sodium (Dairy council of California, 2011), karena dash diet identik dengan porsi sayur dan buah yang besar, yang merupakan bahan makanan rendah sodium dan tinggi potassium (Dairy council of California, 2011)
- Membantu menurunkan kolesterol total dan LDL, menurunkan resiko penyakit jantung, menurunkan resiko CVD
- Meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup seseorang (Raylene A. Reimer, 2001) karena komposisi diet dengan low fat (rendah SAFA), low fiber yang berasal dari buah, sayur dan grain serta produk susu rendah lemak (Frank, 2001)
- Sebagai antioksidan untuk mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas
- Menurunkan BB karena asupan kalori seharian lebih kecil dari diet normal (Pramono, 2011)
- Mengurangi retensi insulin, mengurangi resiko diabetes (Heller, 2012)
- Na 2300 normal untuk dewasa muda dan 1500 mg akan meningkatkan penurunan hipertensi untuk lansia (NHLBI, 2006)
- Mencegah osteoporosis
- Mencegah kanker kolon
- Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. (Principles of The Dash Diet. Palo Alto Medical Foundation, 2010)
- Menurunkan resiko stroke ischemic karena konsumsi buah dan sayuran (Ch. Setya w, tanpa tahun)
- Mencegah terjadinya konstipasi pada pasien karena DASH diet kaya akan sayur dan buah yang mengandung banyak serat, khusunya yang tidak larut air (Widyastuti, Setya, tapa tahun)
Prinsip
Rendah lemak jenuh, rendah cholesterol dan rendah lemak total, tinggi serat, tinggi mineral (potassium, magnesium, calcium), tinggi protein (Dietary Guidellines for Americans, 2005) dengan cara konsumsi tinggi bahan makanan dari buah dan sayuran, menggunakan produk susu rendah lemak, konsumsi ikan secukupnya, kacang dan unggas, rendah bahan makanan sumber saturated fatty acid (SAFA) dan pembatasan gula.
Syarat
- KH 55% dari total kalori
- Protein 18% dari total kalori
- Total fat 27% dari total kalori
- Saturated fat 6% dari total kalori
- Kolesterol 150 mg
- Sodium 2300mg (bisa juga 1500mg untuk lebih cepat menurunkan tekanan darah)(Dietary Guidellines for Americans, 2005)
- Fiber 30 gram
- Mg 500 mg
- Ca 1250 mg
- Potassium 4700 mg (National Institute Of Health, 2006)
Bahan makanan yang dianjurkan dan dibatasi
Makanan yang
dianjurkan
|
Makanan yang
dibatasi
|
Sesuai dengan
prinsip DASH diet yakni sayur,
buah, bebas lemak, ikan dan unggas, kacang yang diolah
dengan direbus, dibakar, dipanggang dan menghindari
pengolahan dengan cara menggoreng (National Heart, Lung and Blood Institute
(NHLBI), 2006)
|
Daging merah karena daging
merah banyak mengandung kolesterol
Sodium (garam)
Pemanis,baik gula dalam makanan
ataupun gula yang ditambahkan pada makanan dan minuman (gula dan
garam dapat menyebabkan cairan ekstraselular menjadi pekat) (Wellness services,2010)
Minuman alkohol
(Meningkatkan neirotransmitter, sehingga sarafnya simpatis merangsang
adrenalin meningkat dan kerja jantung meningkat
meningkatkan kadar kolesterol)
|
Indikasi dan kontraindikasi DASH diet
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
hipertensi pada anak dan dewasa
(Marla Heller, 2004)
orang yang overweight atau obesitas,
pasien penyakit jantung (NHLBI, 2006)
pasien konstipasi kronis (Almatsier,
2007)
Pasien prehipertensi (National Institute of Health.2006)
DASH Diet bukan hanya dapat
diterapkan pada pasien hipertensi saja, tetapi pada pasien dengan penyakit
jantung, kanker, diabetes dan osteoporosis pun bisa. Karena DASH Diet
mengajurkan konsumsi produk susu yang mengandung Ca yang dapat menurunkan
resiko osteoporosis, konsumsi bahan makanan rendah lemak jenuh-kolesterol
dapat menurunkan resiko penyakit jantung dan konsumsi tinggi sayur-buah yang
tinggi akan antioksidan dapat menurunkan resiko terhadap kanker (Holy, 2004)
|
Lactose Intolerance (Marla Heller, 2004)
Pasien diare berat, peradangan
saluran pencernaan, pasien pra atau pasca bedah (Almatsier, 2007)
Pasien
gagal ginjal stadium akhir (ESRD) karena pada DASH diet mengandung tinggi
kalium,fosfor dan protein yang dapat memperberat fungsi ginjal (Mahan,2005).
|
Mekanisme DASH
diet dalam menangani Hipertensi
Serat yang mudah larut dapat menurunkan kadar kolesterol darah karena mempunyai kemampuan untuk mengikat asam empedu. Asam empedu merupakan hasil akhir dari metabolisme kolesterol. Semakin banyak serat yang berikatan dengan kolesterol, maka semakin banyak kolesterol yang di metabolisme, sehingga pada akhirnya kadar kolesterol menurun. Upaya untuk memproduksi kembali asam empedu yang hilang, hati akan menarik kolesterol dari darah, sehingga kadar kolesterol darah akan menurun (Hernawati, tanpa tahun) dan menurunkan resiko arterosklerosis yang menyebabkan vasokontriksi menurun dan tekanan darah tidak naik (Almatsier, 2001).
Potasium merupakan kation daam cairan intraselular, dapat mengontrol osmolalitas cairan sehingga tidak terjadi perpindahan cairan dari intraseluar menuju ekstraselular namun menarik cairan dari ekstra selular (Hasibuan, 2011).
Magnesium merupakan inhibitor pada kontraksi otot polos pembuluh darah dan memiliki peranan penting sebagai vasodilator (krause, 2005). Magnesium dapat menurunkan kontriksi pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun pada hipertensi selain itu magnesium merupakan kation yang juga terdapat dalam intrasel dan bersama potasium mengontrol keseimbangan cairan. Selain itu ketika minum obat diuretic, Mg ikut keluar sehingga membutuhkan Mg yang lebih banyak (Hasibuan, 2011).
Kalsium memiliki hubungan terbalik dengan tekanan darah, perannya membantu ginjal mengeluarkan air dan Na sebagai diuretic alami (Hasibuan, 2011). Selain itu Kalsium juga mempengaruhi fungsi ACE (Angiostensin Converting Enzyme) sehingga dapat menurunkan tekanan darah (Seppo et al, 2003 dalam Krause, 2005). Namun makanisme Cell Membrane Pumps pada hipertensi terjadi peningkatan intrasel kalsium tetapi kalsium tetap dibutuhkan karena pada Hipertensi terjadi imbalance antara ion Na dan K, Na dalam sel meningkat. Sebagai kompensasi, ion Na yang berlebihan akan berikatan dengan ion Ca yang berasal dari jaringan tulang, sehingga ion Ca dalam sel akan berkurang. Di satu sisi, Ca+2 diperlukan oleh tubuh untuk berkontraksinya jantung dan otot polos salah satunya pembuluh darah.
Di satu sisi, Na juga akan menarik air dari intraseluler menuju ekstraseluler, sehingga volume plasma dalam darah bertambah, adanya ekstra volume ini memperberat kerja jantung untuk memompanya. Untuk mendapatkan kekuatan yang maksimal, maka perlu vasokontriksi yang memicu terjadinya peningkatan tekanan darah (T Morgan, 2005)
Author: Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →
Related Posts:
Kesehatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments: