Download this Blogger Template by Clicking Here!

Ad 468 X 60

Jumat, 24 Mei 2013

Widgets

Hipertensi dan Diet penanganannya


Pengertian
Tekanan darah yang mengalami peningkatan untuk jangka waktu yang lama dan diukur lebih dari 1 kali (National Institute Of Health. 2005) ditandai dengan sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg (LIPI, 2009).
Etiologi:
  • Pola makan tinggi lemak dan oksidasi LDL à plak di pembuluh darah à foam cell à pembuluh darah menyempit à tekanan darah naik à hipertensi
  • Tumor di RAA sistem à angiotensin I, II, dan aldosteron à retensi Na dan cairan à cardiac output meningkat à tekanan darah naik
  • Konsumsi diet tinggi Na à retensi cairan à cardiac output meningkat à tekanan darah naik
  • Oksidatif stres meningkat à sitokine/inflammatory mediator keluar à produksi NO rendah à vasokonstriksi à tekanan darah naik
Faktor resiko hipertensi:
umur
semakin bertambah umur, maka elastisitas arteri menurun
jenis kelamin

jenis kelamin laki-laki memiliki risiko lebih tinggi daripada wanita untuk terkena hipertensi karena wanita memiliki hormon esterogen yang merupakan salah satu mediator vasodilatasi. Tetapi, jika wanita telah memasuki masa menopause dimana kadar esterogen tubuhnya menurun maka risiko hipertensinya akan sama besar dengan laki-laki.
riwayat keluarga

riwayat keluarga dekat yang menderita hipertensi (faktor keturunan) juga mempertinggi risiko terkena hipertensi terutama pada hipertensi primer. Keluarga yang memiliki hipertensi dan penyakit jantung meningkatkan risiko hipertensi 2-5 kali lipat
merokok
kandungan nikotin dan karbon monoksida yang terdapat pada aliran darah menyebabkan kerusakan endotel, sehingga muncul aterosklerosis dan timbulnya hipertensi
konsumsi garam
natrium meningkat menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, karena menarik cairan diluar sel agar tidak keluar, sehingga akan meningkatkan volume dan tekanan darah.
konsumsi lemak jenuh
lemak jenuh menyebabkan atherosklerosis

konsumsi alkohol
alcohol meningkatkan kadar kortisol yang mnyebabkan peningkatan volume darah dan kekentalan darah
obesitas
pada obesitas, curah jantung dan sirkulasi darah meningkat sedangkan tahanan perifer turun. Ditambah dengan kegemaran makan makanan berlemak
Kurang olahraga
dengan berolahraga, maka tahanan perifer dapat diturunkan
stress
stress memacu kelenjar adrenal melepas hormone adrenalin yang menyebabkan jantung berdenyut cepat sehingga tekanan darah turut meningkat
estrogen


 (Sugiharto, 2007 + brainstorming)
Factor predisposisi berhubungan dengan gaya hidup
konsumsi kalium dan kalsium yang rendah à meningkatkan risiko hipertensi. Hal tersebut dikarenakan intake kalium yang rendah memiliki korelasi terbalik dengan tekanan darah, yang mana semakin rendah intake kalium, semakin tinggi sensitivitas tubuh terhadap natrium, sehingga retensi garam dan air cenderung meningkat sehingga tekanan darah akan tinggi. Sedangkan rendahnya konsumsi kalsium akan menyebabkan pembuluh darah cenderung konstriksi karena kalsium memiliki peranan sebagai salah satu vasodilator (Waeber, 2007)

Tanda dan gejala hipertensi:
Perjalanan penyakit hipertensi sangat perlahan. Penderita hipertensi mungkin tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun. Masa laten ini menyelubungi perkembangan penyakit sampai  terjadi kerusakan organ yang bermakna. Bila terdapat gejala biasanya bersifat bersifat tidak spesifik, misalnya sakit kepala atau pusing. Gejala lain yang sering ditemukan adalah epistaksis, mudah marah, telinga berdengung, rasa berat ditengkuk, sukar tidur, dan mata berkunang kunang 
(Brunner & Suddarth, 2001 ; Julius, 2008 ; dan Rusdi, 2009 dalam Hasibuan, 2011).

Klasifikasi hipertensi :
Tekanan darah digolongkan dalam 4 range, yaitu:
Klasifikasi
Sistolik (mmHg)
Diastolik (mmHg)
·      Normal
<120
<80
·      Pre-hipertension
120-139
80-89
·      Stage-1 Hipertension
140-159
90-99
·      Stage-2 Hipertension
≥160
≥100
(Hogan, 2007; Couch, 2008)

Jenis Hipertensi
  • Hipertensi Primer (terjadi pada 90-95% kasus hipertensi)
    • Penyebabnya tidak diketahui. Biasanya kombinasi lingkungan atau kebiasaan dan genetik. Biasanya diawali dengan inflamasi vaskular dan selanjutnya menyebabkan hipertensi (Mahan, 2008).
  • Hipertensi sekunder (terjadi pada 5% kasus hipertensi:
    • Hipertensi ini muncul disebabkan oleh penyakit lain. Biasanya penyakit yang darah berhubungan dengan endokrin. Hipertensi ini lebih bisa dimanagemen (Mahan, 2008). Penyebabnya dapat karena penggunaan esterogen, penyakit ginjal, kelebihan berat badan, kelebihan kolesterol (dislipidemia), dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan (Sutrisno, 2008).

Hipertensi sekunder dibagi lagi menjadi :

Accelerate H
hipertensi yang progresif dengan vascular funduscopic tanpa papilledema
Borderline H
kadang tekanan darah normal, kadang tinggi
Goldblatt H
disebabkan dari eksperimen Goldblatt kidney
Labile H
sama seperti boderline H (kadang tekanan darah normal, kadang tinggi)
Malignant H
tingkatan hipertensi parah dengan papilledema dari ocular fundus dan vascular hemorrhagic lession, penebalan arteri, hipertrofi serambi kiri, dan prognosis yang lemah
Ocular H
peningkatan tekanan tekanan intraocular yang persisten, merupakan   penyebab lain dari glaucoma
Portal H
peningkatan tekanan darah yang abnormal pada sirkulasi portal
Pulmonary H
peningkatan tekanan darah yang abnormal pada sirkulasi pulmonar
Renal H
terkait dengan penyakit ginjal dengan faktor dari parenchymatous ischemia
Renovaskular H
disebabkan oleh penyakit oklusif dari arteri renal
Systemic venous H
peningkatan tekanan pada vena sistemik(Dorland, 2007)
  • Malignant hypertension
    • Yaitu tekanan darah tinggi yang berkembang dengan cepat dan mendadak dan dapat menyebabkan beberapa jenis kerusakan organ. Ini termasuk salah satu jenis hipertensi yang langka. Biasanya mendadak tekanan darah nya lebih dari atau diatas 180/120. Salah satunya penyebabnya adalah terdapat tumor pada kelenjar adrenal, penggunaan pil KB dan penggunaan obat terlarang (kokain)
  • Pre hypertension
    • Yaitu tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 120 dan atau tekanan darah diastolic lebih besar atau sama dengan 80. Ini adalah katagori baru yang mencerminkan kekhawatiran tentang peningkatan risiko penyakit jantung bahkan dengan tekanan darah yang sedikit meningkat.

Komplikasi akibat hipertensi

  • Jantung menyebabkan Infark Myocardium yang dapat terjadi karena arteri korone yang arterosklerotik tidak dapat menyuplai darah yang kaya akan oksigen ke myocardium atau apabila terbentuk thrombus yang menghambat aliran darah melalui arteri koroner
  • Otak menyebabkan stroke karena pendarahan tekanan tinggi di otak atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh darah non-otak yang terpajan tekanan tinggi.
  • Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan yang tinggi pada kapier-kapiler ginjal yaitu glomerulus
  • Enselophati dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna atau hipertensi yang meningkat secara cepat (Rahmayanti, Ervina M. 2009).
Diet untuk Hipertensi
Diet rendah garam
Diet untuk Hipertensi yang pada umumnya digunakan di Rumah Sakit
  • Tujuan:
    • Membantu menghilangkan retensi garam/ air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
  • Syarat:
    • cukup energi
    • cukup protein
    • cukup mineral dan vitamin 
    • bentuk makanan disesuaikan 
    • besar natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam/ air dan hipertensi.
  •  Macam dan indikasi
Jenis diet RG
Jumlah natrium (mg)
Tambahan garam (sdt)
indikasi
RG I
200-400
-
Edema, asites dan hipertensi berat
RG II
600-800
½
Edema, asites, hipertensi sedang
RG III
1000-1200
1
Edema dan/atau hipertensi ringan

Diet preeklamsia
Diet untuk Hipertensi yang pada umumnya digunakan di Rumah Sakit untuk ibu hamil:
  • Tujuan:
    •  menormalkan tekanan darah,
    • mencapai dan mempertahnkan status gizi normal,
    •  mencegah atau mengurangi retensi garam atau air, dan
    • menjaga berat badan
  • Syarat :
    • energi dan zat gizi cukup,
    • diberikan berangsur-angsur,
    • pemberian garam tergantung berat ringannya retensi air,
    • protein tinggi 1,5-2,
    •  lemak sedang,
    •   vitamin cukup,
    • mineral cukup, 
    • bentuk makanan disesuaikan

Diet hipertensi disertai komplikasi dengan penyakit lain:
1. Diet rendah kolesterol
Tujuannya untuk mengurangi intake kolesterol berlebih, karena kolesterol sebenarnya sudah disintesa di hati dalam tubuh manusia dan selain itu juga diperoleh dari makanan, sehingga konsumsinya perlu dibatasi agar tidak menumpuk di dalam darah yang berakibat viskositas darah makin tinggi
2. Diet tinggi serat
  • Tujuannya untuk memberikan makanan tinggi serat sehingga melancarkan peristaltic usus agar defekasi menjadi lancar.
  • Syarat dari diet tinggi serat à 30-50 gr/hari (Almatsier, 2004). Terdapat 2 jenis serat, serat kasar dan serat halus. Serat kasar mengikat kolesterol dan asam empedu lalu membuangnya bersama kotoran. Hal ini dicapai jika mengkonsumsi serat kasar cukup tinggi ( 1 g serat dpt menurunkan LDL 2,2 mg/dl ) (Mayo, 2003). Contoh sumber serat dari buah tomat, apel, jeruk, dan belimbing
3. Diet rendah kalori
Ditujukan pada pasien obesitas/overweight karena obesitas beresiko tinggi terkena hipertensi dan orang dengan umur lebih dari 40 tahun.
  • Syarat :
    • Asupan kalori dikurangi 25% dari kebutuhan energy atau +500 kkal untuk penurunan 500 gram / 0,5 kg BB per minggu, menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi serta aktifitas olahraga ringan. (Universitas Sumatera Utara, 2010)
4. Diet lain :
    1. mediterania diet: prinsipnyaà konsumsi etanol yang sedang, tinggi konsumsi biji-bijian, tinggi konsumsi sereal (termasuk Roti), tinggi konsumsi buah dan sayur, rendah konsumsi daging dan produk olahan daging, konsumsi susu dan hasil olahan yang sedang
    2. vegetarian diet: prinsipnyaà mengurang aneka produk dagingmeningkatkan konsumsi buah, sayur, kacang-kacangan, dan sereal.
    3. Japanese diet à sebuah diet yang berasal dari jepang yang sangat tradisional di jepang. Diet ini rendah di lemak, dan gula. Kemudian kacang kedelai, rumput laut, ikan mentah.
    4. TLC (Therapeutic Lifestyle Changes) dibuat oleh National Institutes of Health’s National Cholesterol Education Program dan didukung oleh American Heart Association à Intinya adalah mengurangi lemak (terutama lemak jenuh), membatasi makanan berkolesterol, mendapatkan banyak serat.
DASH diet
  •  Pengertian
Merupakan diet yang dalam penerapannya meningkatkan sayur dan buah sampai 3 kali dalam porsi tiap makannya. Diet ini bertujuan untuk menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan intake serat, kalium, lemak tak jenuh dan mengurangi asupan sodium dan lemak jenuh. (Mahan, 2008)
  • Tujuan dan manfaat
Tujuan DASH diet:
Mencegah dan mengontrol tekanan darah tinggi (Mc Clleland, 2005)
Manfaat DASH diet :
  1. Mempermudah pasien dalam menurunkan intake low sodium (Dairy council of California, 2011), karena dash diet identik dengan porsi sayur dan buah yang besar, yang merupakan bahan makanan rendah sodium dan tinggi potassium (Dairy council of California, 2011)
  2. Membantu menurunkan kolesterol total dan LDL, menurunkan resiko penyakit jantung, menurunkan resiko CVD
  3. Meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup seseorang (Raylene A. Reimer, 2001) karena komposisi diet dengan low fat (rendah SAFA), low fiber yang berasal dari buah, sayur dan grain serta produk susu rendah lemak (Frank, 2001)
  4. Sebagai antioksidan untuk mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas
  5.  Menurunkan BB karena asupan kalori seharian lebih kecil dari diet normal (Pramono, 2011)
  6.  Mengurangi retensi insulin, mengurangi resiko diabetes (Heller, 2012)
  7. Na 2300 normal untuk dewasa muda dan 1500 mg akan meningkatkan penurunan hipertensi untuk lansia (NHLBI, 2006)
  8. Mencegah osteoporosis
  9. Mencegah kanker kolon
  10. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. (Principles of The Dash Diet. Palo Alto Medical Foundation, 2010)
  11. Menurunkan resiko stroke ischemic karena konsumsi buah dan sayuran (Ch. Setya w, tanpa tahun)
  12. Mencegah terjadinya konstipasi pada pasien karena DASH diet kaya akan sayur dan buah yang mengandung banyak serat, khusunya yang tidak larut air  (Widyastuti, Setya, tapa tahun)
Prinsip dan syarat DASH diet (termasuk BM yang diperbolehkan dan dibatasi)
Prinsip
Rendah lemak jenuh, rendah cholesterol dan rendah lemak total, tinggi serat, tinggi mineral (potassium, magnesium, calcium), tinggi protein (Dietary Guidellines for Americans, 2005) dengan cara konsumsi tinggi bahan makanan dari buah dan sayuran, menggunakan produk susu rendah lemak, konsumsi ikan secukupnya, kacang dan unggas, rendah bahan makanan sumber saturated fatty acid (SAFA) dan pembatasan gula.
Syarat
-            KH 55% dari total kalori
-            Protein 18% dari total kalori
-            Total fat 27% dari total kalori
-            Saturated fat 6% dari total kalori
-            Kolesterol 150 mg
   Sodium 2300mg (bisa juga 1500mg untuk lebih cepat menurunkan tekanan darah)(Dietary Guidellines for Americans, 2005)
-            Fiber 30 gram
-            Mg 500 mg
-            Ca 1250 mg
-            Potassium 4700 mg (National Institute Of Health, 2006)
Bahan makanan yang dianjurkan dan dibatasi
Makanan yang dianjurkan
Makanan yang dibatasi
Sesuai dengan prinsip DASH diet yakni sayur, buah, bebas lemak, ikan dan unggas, kacang yang diolah dengan direbus, dibakar, dipanggang dan menghindari pengolahan dengan cara menggoreng (National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI), 2006)



Daging merah karena daging merah banyak mengandung kolesterol
Sodium (garam)
Pemanis,baik gula dalam makanan ataupun gula yang ditambahkan pada makanan dan minuman (gula dan garam dapat menyebabkan cairan ekstraselular menjadi pekat) (Wellness services,2010)
Minuman alkohol (Meningkatkan neirotransmitter, sehingga sarafnya simpatis merangsang adrenalin meningkat dan kerja jantung meningkat
meningkatkan kadar kolesterol)

Indikasi dan kontraindikasi DASH diet

Indikasi
Kontraindikasi
    hipertensi pada anak dan dewasa (Marla Heller, 2004)
  orang yang overweight atau obesitas, pasien penyakit jantung (NHLBI, 2006)
    pasien konstipasi kronis (Almatsier, 2007)
  Pasien prehipertensi (National Institute  of Health.2006)
    DASH Diet bukan hanya dapat diterapkan pada pasien hipertensi saja, tetapi pada pasien dengan penyakit jantung, kanker, diabetes dan osteoporosis pun bisa. Karena DASH Diet mengajurkan konsumsi produk susu yang mengandung Ca yang dapat menurunkan resiko osteoporosis, konsumsi bahan makanan rendah lemak jenuh-kolesterol dapat menurunkan resiko penyakit jantung dan konsumsi tinggi sayur-buah yang tinggi akan antioksidan dapat menurunkan resiko terhadap kanker (Holy, 2004)
    Lactose Intolerance (Marla Heller, 2004)
 Pasien diare berat, peradangan saluran pencernaan, pasien pra atau pasca bedah (Almatsier, 2007)
   Pasien gagal ginjal stadium akhir (ESRD) karena pada DASH diet mengandung tinggi kalium,fosfor dan protein yang dapat memperberat fungsi ginjal (Mahan,2005).


Mekanisme DASH diet dalam menangani Hipertensi
Serat yang mudah larut dapat menurunkan kadar kolesterol darah karena mempunyai kemampuan untuk mengikat asam empedu. Asam empedu merupakan hasil akhir dari metabolisme kolesterol. Semakin banyak serat yang berikatan dengan kolesterol, maka semakin banyak kolesterol yang di metabolisme, sehingga pada akhirnya kadar kolesterol menurun. Upaya untuk memproduksi kembali asam empedu yang hilang, hati akan menarik kolesterol dari darah, sehingga kadar kolesterol darah akan menurun (Hernawati, tanpa tahun) dan menurunkan resiko arterosklerosis yang menyebabkan vasokontriksi menurun dan tekanan darah tidak naik (Almatsier, 2001).
Potasium merupakan kation daam cairan intraselular, dapat mengontrol osmolalitas cairan sehingga tidak terjadi perpindahan cairan dari intraseluar menuju ekstraselular namun menarik cairan dari ekstra selular (Hasibuan, 2011).
Magnesium merupakan inhibitor pada kontraksi otot polos pembuluh darah dan memiliki peranan penting sebagai vasodilator (krause, 2005). Magnesium dapat menurunkan kontriksi pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun pada hipertensi selain itu magnesium merupakan kation yang juga terdapat dalam intrasel dan bersama potasium mengontrol keseimbangan cairan. Selain itu ketika minum obat diuretic, Mg ikut keluar sehingga membutuhkan Mg yang lebih banyak (Hasibuan, 2011).
Kalsium memiliki hubungan terbalik dengan tekanan darah, perannya membantu ginjal mengeluarkan air dan Na sebagai diuretic alami (Hasibuan, 2011). Selain itu Kalsium juga mempengaruhi fungsi ACE (Angiostensin Converting Enzyme) sehingga dapat menurunkan tekanan darah (Seppo et al, 2003 dalam Krause, 2005). Namun makanisme Cell Membrane Pumps pada hipertensi terjadi peningkatan intrasel kalsium tetapi kalsium tetap dibutuhkan karena pada Hipertensi terjadi imbalance antara ion Na dan K, Na dalam sel meningkat. Sebagai kompensasi, ion Na yang berlebihan akan berikatan dengan ion Ca yang berasal dari jaringan tulang, sehingga ion Ca dalam sel akan berkurang. Di satu sisi, Ca+2 diperlukan oleh tubuh untuk berkontraksinya jantung dan otot polos salah satunya pembuluh darah.
Di satu sisi, Na juga akan menarik air dari intraseluler menuju ekstraseluler, sehingga volume plasma dalam darah bertambah, adanya ekstra volume ini memperberat kerja jantung untuk memompanya. Untuk mendapatkan kekuatan yang maksimal, maka perlu vasokontriksi yang memicu terjadinya peningkatan tekanan darah (T Morgan, 2005)





SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →

0 comments: